UEFA Super Cup 2025: PSG vs Tottenham

Pendahuluan
UEFA Super Cup 2025 menjadi magnet perhatian para pecinta sepak bola di seluruh dunia. Duel antara Paris Saint-Germain, jawara Liga Champions Eropa, dan Tottenham Hotspur, kampiun Europa League, akan digelar pada 13 Agustus 2025 di Stadio Friuli, Udine, Italia. Pertandingan ini bukan sekadar laga persahabatan prestisius, melainkan duel yang akan menguji kesiapan dua klub besar di awal musim kompetisi Eropa.

Bagi PSG, laga ini adalah kesempatan untuk mempertegas dominasi mereka setelah musim gemilang yang menghasilkan treble winners. Sedangkan bagi Tottenham, Super Cup ini adalah panggung pembuktian bahwa mereka bukan lagi tim yang sekadar mengincar papan tengah, tetapi siap bersaing di level tertinggi. Ditambah lagi, ini akan menjadi debut Thomas Frank sebagai pelatih Spurs di ajang Eropa, sebuah momen yang sangat ditunggu publik Inggris.

Pertandingan ini juga memiliki nilai strategis dalam membentuk mental bertanding di awal musim. Klub yang keluar sebagai pemenang biasanya akan mendapat suntikan moral dan kepercayaan diri yang besar untuk menjalani kompetisi panjang di liga dan Eropa.

Sejarah UEFA Super Cup
UEFA Super Cup pertama kali digelar pada tahun 1972, meski baru diresmikan UEFA pada 1973. Format awalnya mempertemukan juara European Cup (sekarang Liga Champions) dan juara European Cup Winners’ Cup. Sejak 2000, ajang ini mempertemukan pemenang Liga Champions dan pemenang UEFA Cup/Europa League.

Bagi PSG, ini adalah kesempatan emas untuk meraih gelar Super Cup kedua mereka setelah kemenangan pada 1996. Sementara Tottenham, ini adalah debut mereka di ajang Super Cup, sebuah pencapaian tersendiri mengingat mereka baru saja memutus puasa trofi Eropa sejak 1984.

Sejarah menunjukkan bahwa Super Cup sering kali menjadi ajang kejutan. Tidak jarang tim yang diunggulkan justru tumbang, terutama jika lawan mampu memanfaatkan momen untuk tampil lepas tanpa beban.

Profil PSG dan Tottenham

PSG datang dengan reputasi sebagai salah satu tim terkaya dan terkuat di dunia. Musim lalu, mereka mendominasi Ligue 1, Coupe de France, dan menutup musim dengan menghancurkan Inter Milan di final Liga Champions. Dengan lini depan yang mematikan dan kedalaman skuad yang luar biasa, mereka diunggulkan untuk meraih kemenangan.

Sementara Tottenham Hotspur musim lalu menunjukkan konsistensi luar biasa di bawah asuhan sementara Ryan Mason sebelum digantikan oleh Thomas Frank. Kemenangan 1-0 atas Manchester United di final Europa League menjadi titik balik bagi klub yang sering disebut “nearly team”. Musim ini, mereka ingin membuktikan bahwa kemenangan tersebut bukan kebetulan.

Lokasi: Stadio Friuli, Udine, Italia
Stadio Friuli, atau Dacia Arena, adalah markas Udinese Calcio. Stadion ini berkapasitas 25.000 kursi, namun memiliki sejarah panjang di sepak bola Eropa. Pernah menjadi venue Piala Dunia 1990, stadion ini terkenal dengan desainnya yang terbuka dan pemandangan indah Pegunungan Alpen Julian di latar belakang.

Memilih stadion ini untuk Super Cup 2025 menjadi keputusan yang mengejutkan sebagian orang. Namun, UEFA ingin memberikan nuansa intim pada laga prestisius ini, serta mendorong pariwisata di wilayah Friuli Venezia Giulia.

Kekuatan dan Strategi PSG
PSG datang dengan skuad yang hampir tidak berubah dari musim lalu. Kylian Mbappé masih menjadi bintang utama, didukung oleh Vitinha, Achraf Hakimi, dan Marquinhos. Pelatih Luis Enrique menekankan permainan cepat, high pressing, dan penguasaan bola.

Tiga poin kunci strategi PSG:

Eksploitasi Kecepatan Sayap — Mbappé dan Dembele akan memanfaatkan celah di sisi sayap Tottenham yang cenderung naik menyerang.
Dominasi Tengah — Dengan Vitinha dan Manuel Ugarte, PSG akan mencoba mengendalikan tempo.
Transisi Cepat — PSG terkenal mematikan dalam serangan balik, memanfaatkan kesalahan lawan untuk mencetak gol.

Kekuatan dan Strategi Tottenham
Thomas Frank dikenal dengan pendekatan compact pressing dan transisi vertikal cepat. Harry Kane yang kembali ke Spurs setelah kontrak di Bayern berakhir menjadi sorotan besar. Kehadiran Son Heung-min dan Dejan Kulusevski memberi variasi serangan.

Tiga poin kunci strategi Spurs:

Blok Pertahanan Solid — Spurs akan bermain rapat di area sendiri untuk meminimalkan ruang bagi Mbappé.
Serangan Balik Efektif — Mengandalkan kecepatan Son dan kecerdikan Kane.
Bola Mati — Dengan pemain seperti Cristian Romero dan James Maddison, Spurs berpotensi mengancam lewat set piece.

Pemain Kunci

PSG:
- Kylian Mbappé: Pemain tercepat dan salah satu pencetak gol terbanyak di Eropa.
- Ousmane Dembélé: Kreator serangan di sisi kanan.
- Marquinhos: Pemimpin lini belakang yang berpengalaman.
Tottenham:
- Harry Kane: Penyerang dengan insting gol tinggi dan visi permainan matang.
- Son Heung-min: Penyerang sayap dengan kecepatan dan finishing mematikan.
- Cristian Romero: Bek tengah tangguh dengan kemampuan duel udara baik.

Potensi Jalannya Pertandingan
Pertandingan kemungkinan akan dimulai dengan PSG mendominasi penguasaan bola, sementara Spurs menunggu untuk menyerang balik. Jika PSG mencetak gol cepat, Spurs akan dipaksa bermain lebih terbuka, yang justru bisa membuka peluang serangan balik mematikan.

Sebaliknya, jika Spurs mampu menahan serangan PSG di 20 menit awal, tekanan akan beralih ke kubu PSG. Kondisi ini bisa membuat pertandingan semakin terbuka di babak kedua.

Prediksi Skor dan Analisis
Berdasarkan performa dan komposisi skuad, PSG sedikit lebih diunggulkan. Namun, pengalaman menunjukkan bahwa Super Cup kerap menghadirkan kejutan. Prediksi saya, laga ini bisa berakhir dengan skor tipis 2-1 untuk PSG, dengan kemungkinan perpanjangan waktu jika Spurs mampu mempertahankan intensitas permainan.

Dampak Laga terhadap Musim 2025/26
Kemenangan di Super Cup akan memberi momentum besar. Bagi PSG, ini akan menjadi awal sempurna untuk mempertahankan gelar di semua kompetisi. Bagi Spurs, kemenangan akan mempertegas bahwa mereka siap menjadi pesaing serius di Premier League dan Liga Champions musim depan.

Penutup

Kesimpulan

UEFA Super Cup 2025 adalah laga yang lebih dari sekadar perebutan trofi. Ini adalah pertarungan filosofi, mentalitas, dan ambisi. PSG ingin mempertahankan dominasi mereka, sementara Tottenham ingin membuktikan bahwa mereka sudah naik kelas.